P PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK KACANG TANAH DARI PEDAGANG SATE MENGGUNAKAN 3 TAHAPAN PROSES DAN PERBEDAAN KONSENTRASI KATALIS KOH PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK KACANG TANAH
Main Article Content
Abstract
Pembuatan biodiesel salah satu bahan baku yang digunakan yaitu minyak nabati. Kacang tanah memiliki kandungan minyak nabati yang cukup besar. Kandungan minyak nabati yang terdapat pada kacang tanah berkisar antara 40–60 % wt, selain itu kandungan pada kacang tanah yaitu protein kasar 25–30 %wt, serta kadar air, serat, dan abu sebesar 10–25 %wt dalam daging biji kacang tanah yang bebas dari cangkangnya. Minyak kacang tanah pada penelitian ini diambil dari pedagang sate karena minyak ini menyebabkan bau yang tidak enak pada bumbu kacang sate sehingga perlu dihilangkan oleh pedagang sate. Penelitian ini diharapkan mendapatkan kondisi yang optimal dengan menggunakan 3 tahapan, adsopsi, esterifikasi dan transesterifikasi minyak kacang tanah untuk menghasilkan biodiesel yang optimal sesuai dengan SNI. Metode penelitian pembuatan biodiesel dari biji kacang tanah dilakukan dengan cara preparasi biji kacang tanah yang didapatkan dari hasil samping pembuatan bumbu kacang dengan proses adsorpsi menggunakan arang yang diaktivasi selanjutnya proses esterifikasi dan transesterifikasi serta tahapan pemurnian biodiesel dari pengotor. Hasil analisa Asam Lemak Bebas kacang tanah sebelum treatment sebesar 1,28 % setelah dilakukan adsorpsi dengan arang aktif menjadi 1,09 % dan setelah di esterifikasi adalah 0,41 %. Hasil analisa pada produksi biodiesel dengan konsentrasi katalis KOH 2,0 % wt pada rasio 1 : 3 (minyak : metanol), suhu konstan 60 °C, dan waktu konstan 60 menit diperoleh hasil biodiesel optimal pada konsentrasi katalis KOH 2% wt dengan rendemen biodiesel 440 ml, densitas 0,870 g/cm3, flash point 122 °C, pour point 15,55 °C, Copper Strip Corrosion 1, volume Temperature Destilasi 90 % sebesar 92 % pada temperatur maksimal 360 oC, air dan sedimen 0,05 % vol.